DWC 2019

By nabila hanna - 04.40


    So yeah, I joined another competition. 

    Kompetisi tingkat povinsi ini diadakan oleh Fakultas Bahasa Universitas Negeri Yogyakarta selama dua hari. Sebenernya aku ikut lomba ini pun karena dipaksa sih wkwk, cause aku bakal seleksi best speaker untuk maju NSDC nasional jadi coach-ku insist untuk mengikutsertakan diriku ke sebanyak mungkin lomba. After another week of skipping class buat latihan speech dan brain storming, akhirnya hari yang di tunggu tunggu pun tiba. Let's start!

DAY 1

    Tim kami berangkat dari sekolah barengan naik grabcar. Karena UNY hanya ada lomba bahasa inggris, our LDBI team turun di lomba lain yang dilaksanakan pada hari yang sama. Sebenernya ini bukan DWC ku yang pertama. Last year waktu aku masih freshman, aku juga ikut DWC 2018. Kompetisi ini adalah lomba pertama dalam karir perdebatanku wkwk. 

    So yeah, karena aku udah pernah ikutan lomba yang sama, everything seems familiar. Hari itu kita juga ditemenin salah satu kakak kelas sebagai mental supportku yang sering panik tiap lomba debat wkwk (to mbak mei, thankyou so much udah meluangkan waktu buat nemenin kamu seharian huhu ily💖) Kita dipersilahkan untuk nunggu di luar hall bersama salah satu murid fakultas tersebut, we had a small talk before we were asked to enter the hall. Soon the match up was announced and so did the motion. since it is an impromptu motion, kita langsung berangkat ke chamber and we were given 30 minutes to do the casebuilding.

Round 1
The motion for this round was "This House Believe That The Education System Should Teach Cosmopolitan Rather Than Nationalism." It was quite of a tight debate i should say.  Both the team had tried their best to keep up with the whole debate by giving POI and rebuttals. Jadi ketika debatnya selesai pun aku gabisa nebak tim mana yang menang. But in the end, fortunately, we won the debate, and i think it was a great start for us. Kita keluar dari chamber sambil ngobrol ngobrol, kenalan sama tim lawan, dan balik ke hall utama. 

Round 2
After the motion was announced (it was a prepared motion) they gave us 20 minutes to casebuild in our chamber. The motion was "This House Would Financially Incentive Both Inter-Faith and Inter-Ethnic Marriage", somehow i got a bit more confident on this debate after our winning on the previous round. You see, everything gets a little bit easier when I'm confident. Bahkan habis speechpun aku masih semangat banget ngasi POI. Karena aku juga merangkap sebagai replay speaker, i tried myself to sum up the debate dengan cara yang menguntungkan tim kami. It was a silent round so after the debate we went straight back to the hall.

Round 3
It was another debate with one of the impromtu motion "This House Believe That Indigenous Groups In Parliamentary Should Form Independent Political Parties Rather Than To Vote or To Run On Behalf of Existing Parties." Our match was quite of a strong team so it broke my mental a bit (kebiasaan banget diriku kalo ketemu tim yang keliatan bagus langsung ciut) I lost my focus, dan speech bawa notes yang kebalik dong malu banget wkwk. my other team mates continuously nenangin diriku and they tried to reduce the tense by quietly throwing jokes. We were asked to leave the chamber for few minutes and comeback to hear the announcement from the adju just like usual. And i was surprised to know that our team won the round.

    We walked back to the hall buat pengumuman breaking team. Karena cuma ada kurang dari 15 team yang ada breaking team akan diambil 4 tim untuk langsung tanding buat semi-final on the next day. Karena atmosfernya udah mulai santai kami mulai ngobrol dengan tim tim lain and soon udah akrab banget. When the adju announce the best speaker candidate turns out dua nama dari tim kami tersebut, termasuk aku. There was an accident during the breaking team announcement, power pointnya gasengaja kebuka sebelum saat yang ditentukan. Kita heboh dong wkwk. Dan ternyata tim sekolahku made it as the first breaking team dengan victory point 3 (meaning we won di semua round hari itu). Seneng banget jelas. Tapi agak gimana juga karena capek banget dan besok masih harus lomba lagi huhu but it's okay semangat!


sedang pusing dengan kasus kami sendiri wkwk



DAY 2

    I woke up at about 5 in the morning karena debat hari ini akan dimulai agak lebih siang (sekitar jam 9 pagi). Pas aku berangkatpun baru ada satu tim yang dateng lengkap dan satu debaters yang teammate nya belum sampe kaya aku. I approached her dan kita langsung ngobrol. Gatau kenapa tapi anak anak debat tuh asyik banget diajak ngobrol bener bener yang langsung nyambung.

    karena hari itu cuma ada 4 tim yang dateng, hall kerasa jauh lebih sepi. sesuai jadwal, jam 9 acara dibuka dan mosi langsung diumumkan. 

Semi-final
The motion for that round was a prepared motion, intinya sebagai media liberal dewan ini tidak akan mengumumkan agama/keyakinan dari pelaku kejahatan terorisme. Our match was a strong team but instead of feeling insecure entah kenapa aku round itu jadi bener bener fokus ke jalannya debat, but then aku bener bener nyadar bahwa tim kami bolong banyak banget dan sedikit repetitif pada beberapa tempat. Jadi ketika debatnya selesai dan hasilnya belum diumumin (it was a silent round) aku udah punya feeling bahwa kita bakal kalah.

    Di luar chamber ternyata udah ada kakak kakak kelasku yang dateng bawain foodmood. Aku udah lemes banget posisinya tapi jadi agak sedikit lebih ceria gara gara mereka. Gak lama kemudian kakak kelas yang lain juga dateng, dia telat karena mampir ke car free day dulu. She also bought us banyak banget foodmood. 

    Soon the adju announce the winner of the semi-finals dan ternyata tim kami kalah. Sedih banget jujur, apalagi kita breaking 1 (pretty sure bakal dimarahin habis habisan sama coachku wkwk). Sadly salah satu kakak kelasku itu harus ke kampus karena dia ada acara jadi dia gabisa nemenin sampe akhir. But it's okay, setelah dia pergi aku langsung gabung ke tim lain yang gabut banget udah duduk bikin lingkaran. Katanya lingkaran satanic gitu. Kita ngobrol gitu kan, maki maki mosi prepared soal Carrie Lam yang ribet tapi malah gajadi dipakai, gangerti lagi sama anak anak yang humornya dark banget ini wkwk. 

I decided to stay to watch the final karena masih ada harapan kami juara tiga. During the final aku duduk di depan bareng tim dari Prambanan dan salah satu mas mas adjudicators fanboy yang selama lomba hari ini dan kemaren selalu ngeblast lagu lagunya Twice sama Blackpink. 

    Mosi for the final adalah Sebagai perempuan, dewan ini akan menjadi ibu rumah tangga. One funny thing, salah satu debaters yang maju final punya aksen british yang kuat banget. Di speechnya dia sempat nyinggung soal keinginan (desire) perempuan untuk ngambil degree, berkarir dan lain lain. nah dia ngomong 'desire' nya tu bener bener kaya 'desaiyah'. Dan itu jadi bahan bercandaan sama aku, tim lain dan mas mas adju itu sampe finalnya selesai pun ketika dia dateng dengan muka muka pusing mas mas adju ngledek sambil bilang "Udah gapapa, yang penting kamu udah menyalurkan your dEsAiyAh,"

And the winner was announced. Udah sore sebenernya, sekitar jam 3an. Pertama yang diumumkan adalah best speaker. My team mates were chanting my name tapi aku yakin banget bahwa it's not me. Tapi ternyata emang aku yang dapet best-speak. Seneng banget dong, they asked me untuk maju dan nerima piala dekan. setelah itu baru juara 1-3 diumumin. pas pengumuman juara ke 3 aku deg degan banget like, yaallah plis yaallah plis:(

Dan ternyata tim kita yang menang. i was beyond happy, walaupun ga juara satu at least kita bawa dua piala huhu. 

So yeah, seneng banget sih jelas, walaupun pulang harus naik gojek karena gaada yang jemput, it was worth it. See you next year DWC! kalo aku belum pensiun wkwk.


uwuwuw

  • Share:

You Might Also Like

0 comments